Gile aja loe, masih ada Islamophobia di Jakarta dan di Indonesia

Taman Sumenep, Menteng, Jak-Pus, 25 Juni 2023.

Jalan Sehat Semarak Aspirasi Rayakan HUT Jakarta ke 496

Sidang pembaca yang berbahagia

Tepat di Momen HUT Jakarta ke-496 (22 Juni 2023 – 22 Juni 1527), Semarak perayaan HUT Jakarta haruslah dengan semangat Jakarta mendunia. Sehingga Jakarta seharusnya sudah menjadi kota Go Global, bukan lagi kota Jago Nasional. Hehe… Bagaimana bisa Jakarta menjadi kota Dunia? Mari dibaca pelan pelan tulisan singkat penulis ini, tentang Anti-Islamophobia dan Relevansinya dengan Kota Jakarta menjadi kota Global dunia berikut ini;

Sebelum lanjut baca, silahkan klik full video trailer kegiatan Anti-Islamphobia link berikut >>> https://youtu.be/AME41XxEwsc

Trailer Video perayaan HUT Jakarta ke-496 sebagai Kota Dunia Anti Islamophobia

Sidang pembaca yang inshAlloh diRahmati dan Di-Ridhoi Alloh Subhana Wata’ala

Pertama mengapa kota jakarta sudah harus mendunia karena dari sisi warga nya yang mayoritas beragama Islam terkenal sangat ramah, toleran, cukup rajin, cerdas, peduli lingkungan dan sesama serta welcome terhadap hal hal baru, kecuali hal hal baru yang berdampak negatif/buruk.

Jika Anda warga jakarta atau pernah berkunjung ke kota Jakarta, pasti setuju dengan pendapat penulis di atas. Ambil contoh jika ada orang terjatuh dari motor atau musibah lainnya, secara refleks warga jakarta akan membantu orang malang tersebut. Anda gak percaya, liat aja sendiri hehee… Ini pernah penulis saksikan sendiri. Artinya, warga jakarta terkenal baik, ramah dan peduli bukan lah isapan jempol belaka. Contoh lainnya.

Warga jakarta yang mayoritas beragama Islam mengajarkan kebersihan. Umumnya warga jakarta jarang yang membuang sampah sembarangan. Hal ini terjadi akibat kebiasaan baru yang baik akibat sering naek mass transportasi seperti Bus Transjakarta dan Kereta KRL atau Kereta MRT. Warga jakarta tahu, dilarang buang sampah di dalam busway dan atau kereta. Jika masih ngotot buang sampah akan ditegur petugas keamanan busway atau KRL atau bahkan penumpang lainnya. Sehingga kebiasaan baru ini mengakumulasi menjadi kebiasaan menjaga lingkungan. Sehingga warga jakarta yang kotor, jorok dengan buang sampah sembarangan sebenarnya bukanlah warga jakarta. Melainkan warga luar jakarta yang biasanya naek kendaraan pribadi (motor/mobil) sehingga sering buang sampah sembarangan. Dapat disimpulkan bahwa warga jakarta yang mayoritas beragama Islam, sangat ramah, toleran, kolaboratif dan adaptif terhadap perubahan dan perkembangan zaman.

Kedua dari sikap Warga Jakarta sangat acceptable dan adaptif terhadap perubahan dan kemajuan zaman. Mereka bersahabat dan senang berkolaborasi dengan orang baru. Apakah orang baru tersebut dari luar kota jakarta di Indonesia seperti Medan, Sulawesi, Papua, Padang, Kalimantan dsb, bahkan orang baru dari luar negeri seperti Amerika, Inggris, Jepang, Rusia, China, Arab, India, Korea Selatan dan lain sebagainya.

Walaupun pernah pada tahun 1998 pernah terjadi Tragedi kelam yaitu kejadian penjarahan dan pemberangusan terhadap toko toko warga etnis Tionghoa/China di Jakarta. Akibat munculnya Phobia terhadap warga etnis Tionghoa/China saat tragedi 1998. Ada yang menduga pelaku penjarahan berasal dari luar kota jakarta. Dan ahli sosial menduga Phobia terhadap etnis/suku China tahun 1998 karena terjadi krisis ekonomi dan kesenjangan ekonomi ditengah masyarakat terutama warga diluar kota jakarta. Phobia terhadap etnis China bukan terjadi karena perbedaan Agama tetapi karena ada kesenjangan ekstrem sosial-ekonomi. Oleh Karena itu, Phobia terhadap suatu etnis, suatu suku, suatu Ras dan bahkan suatu Agama tertentu sangatlah berbahaya bagi konsolidasi dan integrasi bangsa serta negara. Termasuk Islamophobia Dan Harus segera DIHENTIKAN.

Stop Racism, Stop Islamophobia and Stop War

Sidang pembaca yang inshAlloh disayangi dan dikasihi oleh Alloh Subhana Wata’ala, sebelum lebih lanjut mari kita definisikan phobia itu apa sih? Dan Apa saja penyebab terjadinya phobia pada diri seseorang.

Pengertian Fobia

Fobia adalah perasaan takut berlebihan yang terjadi pada seseorang terhadap situasi atau objek tertentu. Ketakutan berlebihan ini tidak jarang menyebabkan depresi, kecemasan, dan kepanikan yang parah.

Kebanyakan pengidap gangguan ini tahu bahwa ketakutannya tidak beralasan, tapi tidak bisa mengendalikannya dan lebih memilih menghindari objek atau situasi yang mereka takuti. Kondisi inilah yang membedakan takut berlebihan dengan ketakutan biasa. (Sumber : Halodoc.com)

Phobia

Penyebab Fobia

Rasa takut yang berlebihan terhadap suatu hal bisa terjadi karena banyak kondisi (Sumber : Halodoc.com), misalnya:

1. Kejadian trauma
Situasi yang pernah terjadi bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma sehingga menyebabkan ketakutan berlebihan terhadap situasi, objek, atau tempat tertentu. Misalnya, pengidap pernah mengalami turbulensi yang sangat parah saat berada dalam pesawat, kondisi ini bisa memicu rasa takut naik pesawat atau berada pada ruang yang tertutup.

2. Lingkungan
Fobia juga bisa muncul akibat respon terhadap kondisi lingkungan sekelilingnya. Misalnya, pengidap memiliki orang tua atau kerabat dekat dengan kondisi ketakutan tertentu, hal ini bisa memengaruhi anggota keluarga lainnya.



3. Pengelolaan stres yang tidak baik
Stres dapat memicu kondisi cemas dan depresi. Hal ini bisa menurunkan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan situasi maupun tempat yang menjadi pemicunya. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini menyebabkan cemas dan depresi yang lebih buruk dari sebelumnya. Inilah yang dapat memicu munculnya rasa takut pada situasi atau tempat tertentu.

Sidang pembaca yang inshAlloh diRahmati dan Di-Ridhoi oleh Alloh Subhana Wata’ala, agak lebih lanjut, siapkan minuman ya, biar bacanya makin enak hehehe..

Islamophobia; Proses Terjadinya dan Cara Pencegahannya

Islamophobia, dari pengertian di atas, adalah perasaan takut berlebihan yang terjadi pada seseorang terhadap islam.

Aspirasi bersama Warga Jakarta Serukan Anti-Islamphobia, Jakarta Kota Dunia yang Toleran.



Bagaimana proses terjadinya Islamophobia di suatu wilayah, bangsa atau negara?

Seperti yang telah dibahas di atas, salah satu penyebab phobia diantaranya diakibatkan oleh lingkungan. Demikian juga dengan Islamophobia, Ada orang yang Phobia terhadap Islam kemudian mempengaruhi orang lain. Adapun bentuk bentuk rekayasa islamophobia ditengah sosial masyarakat adalah dengan propaganda, provokasi, berita bohong atau hoax tentang ajaran islam, fitnah keji, infiltrasi (penyusupan), pembentukan stereotype buruk terhadap Islam. Ambil contoh di negara tetangga, pada tahun 2020, ada Drama seorang pria sebut saja namanya Citukanghoax seorang diri menyerang mabes (markas besar) polis kerajaan pakai sekeping pistol, dari sini saja sudah terlihat konyol, lebih konyol dari Drama Telenovela. Kemudian polis kerajaan menyebutkan kalau Citukanghoax adalah anggota JADD (Jamaah Asal Dapat Duit). Ciri ciri pelakunya menggunakan sorban, jenggot panjang, celana cingkrang dan seterusnya yang identik dengan penganut Agama Islam. Padahal belum tentu Citukanghoax punya agama. Kalau hanya Identity Card (kartu identitas) di tukang foto copy juga bisa diketik, bahkan tukang las karbit pun bisa buat identitas palsu. Padahal Ajaran Islam itu Rahmatan Lil ‘alamiin (Rahmat bagi alam semesta) berbuat baik bagi semua makhluk mulai dari tumbuhan, hewan, jin, tanah, air apalagi ke sesama manusia.

Kemudian diundang ahli oleh Combro TV untuk membahas perbuatan terorisme dilakukan oleh Citukanghoax ini selama 7 hari berturut turut sehari semalam (24 Jam). Sehingga hoax yang diulang ulang pun bisa menjadi seolah olah kebenaran. Inilah diantara cara cara keji dan licik proses penyebaran Islamophobia yang memunculkan persepsi hingga stereotype bahwa Islam agama yang tidak baik, agama radikal-radikul dinegara tetangga tersebut.

Stereotype sendiri berarti prasangka yang didasarkan pada penilaian atau anggapan berdasarkan karakteristik perilaku orang lain.

Bagaimana di Indonesia, islamophobia diproduksi secara kasar diduga cipta kondisi oleh oknum aparat biadab, gablek, sontoloyo, pengadu domba rakyat, tidak nasiolisme dan membahayakan integrasi bangsa. Kurang lebih polanya hampir sama seperti contoh di negara tetangga di atas yaitu pada hari Selasa 25 Oktober 2022, terjadi penyerangan oleh wanita di istana kepresidenan. Namun di media massa mainstream memberi judul berita penyerang istana kepresidenan dengan mendeskreditkan identitas agama tertentu “Wanita bercadar menyerang bla.. bla…”. Ini jelas dan terang menyerang identitas Islam. Sementara si pelaku belum tentu beragama islam, wong beli cadar bisa di pasar tanah Abang cuma modal 100ribu doang juga bisa kemudian dipakai buat aksi terorisme. Kemudian ada narasi dan framing cipta kondisi Wanita bercadar menyerang istana kepresidenan. Disini masyarakat cerdas dapat melihat seperti ada sasaran yg dituju yaitu mendiskreditkan lslam, asumsi di masyarakat ini dapat berkembang karena tindakan atas kejadian ini tidak tuntas sampai ke hukuman si pelaku. Asumsi yg berkembang di tengah masyarakat seperti : supaya dapat anggaran/ cuan untuk Project radikal dan radikul dan pengalihan isu atas kasus besar yang sedang terjadi.

Sumber Google.com



Mungkin ada dugaan oknum pejabat institusi aparat Keamanan yang bekerja sama dengan media pelacur memainkan isu terorisme Islam radikal Radikul tujuan mencari cuan dari Pesanan si bos yang phobia terhadap islam, namun lupa kalau secara tidak langsung menciptakan persepsi dan Stereotype Islamophobia ditengah tengah masyarakat. Ingat di Indonesia itu penduduknya mayoritas beragama Islam, Gila aja loe Phobia terhadap Islam di Indonesia. Jika ajaran Islam itu jahat, terorisme, radikal Radikul, mungkin tidak ada agama lain di Indonesia. Sebaliknya warga Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam itu sangat toleran terhadap agama lain. Tetapi ingat jangan terus memproduksi Drama Islam radikal Radikul. Drama basi. Dan lebih berbahaya lagi, jika terus menerus memproduksi islamophobia, warga Indonesia akan terpecah belah, sesama ummat Islam sendiri akan saling curiga, berkelahi, gontok-gontokan, saling fitnah sesama agama Islam.

Cewek pakai jilbab itu keren loh



Itulah mengapa diharapkan para tokoh dan partai politik mampu menghentikan adanya dugaan upaya produksi islamophobia di Indonesia. Resolusi PBB 15 Maret 2022 dapat menjadi sarana untuk menghentikan phobia terhadap lslam, Hari anti islamophobia Dunia dapat menjadi jalan keluar untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa indonesia saat ini, dan tidak berlebihan di tengah mayoritas penduduk Indonesia yang 80% adalah beragama lslam. Maka jadikanlah tgl 15 Maret sebagai hari Kalender Nasional/hari libur Nasional. Katakan “Stop” islamophobia dan katakan “Yes” pada Anti-Islamphobia. Kalau kata anak sekarang Stop Drama Korengan yang Sudah Garing, mudah ketebak, drama basi.

Rakyat Indonesia sudah mulai cerdas. Walaupun beberapa masih ada yang goblok yang selalu mudah percaya berita berita yang memproduksi islamphobia oleh media media lacur.

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa tepat Tanggal 15 Maret 2022, Melalui United Nations (Persatuan Bangsa Bangsa) dilahirkan Resolusi Anti-Islamphobia Dunia. Mata Dunia sadar kalau Islam agama Rahmatan Lil ‘alamiin (memberi keselamatan dan Rahmat bagi seluruh alam).

Melalui semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) inilah, Aspirasi yang peduli terhadap kondisi sosial masyarakat rela capek-capek menyerukan agar menjadikan setiap tanggal 15 Maret sebagai hari libur Nasional di kalender Indonesia memperingati Resolusi Anti-Islamphobia Dunia yang diputuskan oleh PBB. Inilah solusi tepat menghentikan Islamophobia di Indonesia dengan menjadikan setiap tanggal 15 Maret Hari libur Nasional di kalender Indonesia memperingati Resolusi Anti-Islamphobia Dunia yang diputuskan oleh PBB.

Perbedaan adalah sunnatullah, yang dapat disikapi dengan cara saling menghargai antara satu dengan yang lainnnya.

Lakum dinukum waliyadin artinya untukmu agamamu dan untukku agamaku ini, tercantum dalam surat Al-kafirun, di mana setiap surat ini berisi tentang toleransi beragama, dan selalu mengajarkan kita untuk bertoleransi antar umat beragama.

Tepat di Momen Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta yang Ke-496 tahun ini, Mari Kita dorong jakarta menjadi salah satu kota miniatur dunia yang toleransi, ramah, nyaman, berkolaborasi dan bebas dari perpecahan Phobia terhadap satu suku/Agama/Ras. Warga Jakarta mari Kita tolak Produksi Islamphobia dengan mendukung gerakan Jadikan 15 Maret Hari libur Nasional di Kalender Indonesia. Mohon dengan mengisi petisi berikut ini >>> https://chng.it/CzhzpbPBwL
,
Jayalah Jakarta,
Jakarta menjadi kota Dunia.

Petisi Anti-Islamphobia di Indonesia https://chng.it/CzhzpbPBwL

Perubahan Versus Pergantian

Perubahan Versus Pergantian. Setiap yang berganti belum tentu berubah.

Oleh : Sayyidi De Mahe Sikumbang
(ditulis tepat pada tanggal 1 Januari 2023, Di Payakumbuh, Sumatera Barat)

Sidang Pembaca yang inshaAlloh diRahmati oleh Alloh Subhana Wata’ala

Selamat usia Anda bertambah tua saat 1 Januari tahun 2023 menjelang. Dan ini juga berarti, jatah umur Anda di atas dunia semakin berkurang. Hehehe…

Sidang pembaca yang Budiman,

Pergantian dari tahun 2022 menuju tahun 2023 bisa bermakna suatu perubahan atau bermakna suatu pergantian. Lah kok bisa?

Menurut saya, Waktu tidaklah berubah, hanya berputar dan bertambah. Sementara Manusianya (Tokoh pelaku sejarah) lah yang berubah. sebaliknya Usia manusia tersebut setiap hari terus bertambah tua, sementara jatah umur manusia setiap hari terus berkurang. Manusia itu harus lah berubah, karena perputaran waktu yang selalu konstan bertambah setiap waktu akan menggilas (melahap) jatah umur manusia yang terus berkurang.

Anda Masih belum percaya?

Begini . . .
Nama Bulan “Januari” ditahun 2022, akan tetaplah Bulan “Januari” ditahun 2023. Tidaklah mungkin ditahun 2023 Januari berubah menjadi Jambu-ari atau Jari-Jari (mirip nama Quiz donk, Quiz Jari-Jari hehehe…).

Sementara Jam 12:00 atau jam 24:00 tahun 2022 lalu, tetap lah jam 12:00 atau jam 24:00 di tahun 2023 ini. Sehingga seperti saya sampaikan di atas, waktu itu hanya konstan untuk berputar. Namun waktu selalu bertambah, Waktu mengikuti perintah Sang Pencipta.

Sedangkan manusia (Tokoh pelaku Sejarah) bisa terus berubah, bisa berubah setiap tahun, bisa berubah setiap bulan, bisa setiap Minggu bahkan bisa berubah setiap Detik. Anda tau kenapa Dinosaurus punah? Karena Dinosaurus tidak melakukan perubahan. hehehe…

Maka dapatlah kita simpulkan bahwa Waktu terus berputar dan bertambah, sementara Manusia tersebut lah berubah. Baik perubahan yang Evolutif (perubahan secara pelan, halus dan terus menerus) atau perubahan yang revolutif (perubahan dengan cepat) yang radikal (mendasar).

Sidang pembaca yang dirahmati oleh Alloh Subhana Wata’ala.

Telah disinggung di atas ada Perubahan yang Evolutif dan ada perubahan Revolutif yang Radikal. Contoh Perubahan Evolutif seorang manusia ada perubahan ilmu pengetahuan yang dia miliki bertambah. Dengan penambahan ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang manusia, jika dia konsisten mengamalkan ilmu barunya tersebut, pelan tapi pasti bahkan tanpa dia sadari akan mengalami perubahan hidup secara Evolutif.

Sementara jika manusia tersebut “memutuskan” untuk hal yang 180° berbeda dari kebiasaan yang dia lakukan, maka sangat memungkinkan dia akan mengalami perubahan yang cepat atau perubahan Revolutif.
Ambil contoh, apabila dia “memutuskan” berhenti bekerja di perusahaan Perbankan, dan dia memutuskan untuk membuka usaha gorengan (umpamanya), maka dia akan mengalami perubahan hidup yang revolutif. Biasanya di pagi hari dia berangkat ke kantor untuk bekerja, sekarang di pagi hari dia berangkat ke pasar untuk berbelanja.

Maka sidang pembaca yang inshaAlloh dirahmati oleh Alloh Subhana Wata’ala

Karena usia kita terus bertambah, sementara jatah umur kita di dunia semakin terus berkurang. Maka tentunya perubahan ke arah semakin baik adalah perlu dilakukan. Siap ataupun tidak siap, akan ada pergantian dari tahun ke tahun.

Ambil contoh, pergantian jabatan presiden adalah hal yang biasa dan sama setiap periodesisasinya. Waktu dan Jabatan Presiden adalah sama sesuai konstitusi/aturan main yang berlaku, tidak berubah, Misalnya setiap 5 tahun sekali dan seterusnya. Namun yang mengalami perubahan adalah Manusia/Tokoh pelaku Sejarah nya yang mengisi jabatan tersebut lah yang berubah. Kecuali dengan perbuatan curang, Aturan main (konstitusi) dilanggar/dipermainkan bahkan di ubah.

Sidang pembaca yang Budiman,
Dari tulisan singkat di atas, Perubahan dan Pergantian seperti di analogikan pada waktu yang selalu konstan berputar dan bertambah seperti usia manusia yang tiap tahun terus bertambah hanya berganti tahun nya saja. Namun Perubahan (mau cepat ataupun lambat) dialami oleh manusia (tokoh pelaku Sejarah nya). Sebagai Manusia, makhluk yang dianugerahi oleh Alloh Subhana Wata’ala akal fikiran, maka kita bisa merubah diri.

Seperti analogi Mata Angin dan Layar Kapal. Pelaut tidak bisa merubah Mata Angin (Utara, Selatan, Timur dan Barat), pelaut hanya bisa merubah arah layar kapal.

Sidang pembaca yang Budiman

Sebagai Manusia yang lemah, kita bahkan tidak bisa merubah waktu (saya senang di tahun 2022, jadi g’ mau tahun 2023. Waktu terus berputar dan bertambah hehehe). Namun ada hal menarik jika bicara Topik perubahan, kita bisa merubah Akhlak kita atau sikap (Attitude) kita, yang akan berkontribusi pada perubahan persepsi kita terhadap ilmu yang kita pelajari dan pada akhirnya ada perubahan fikiran dan perasaan.

Apabila kita mampu untuk selalu konsisten merubah Akhlak menjadi lebih baik, menambah ilmu-pengetahuan, merubah fikiran dan merubah perasaan kita dalam waktu yang bersamaan, maka akan terjadi perubahan yang revolutif dalam hidup. Wallahu ‘alam bisawab.

Sidang pembaca yang Budiman.

inshaAlloh pada tulisan berikut nya, penulis akan memaparkan teknik perubahan hidup dengan cara cara praktis dan aplikatif. Sehingga diharapkan pembaca mampu mengalami perubahan yang signifikan.

Terimakasih atas atensinya telah membaca tulisan ini, saya berharap kritik, saran dan masukannya atas tulisan saya tersebut di atas.

Dua Sisi Media Berita: Mencerdaskan Bangsa atau Membodohi Rakyat?

Media berita ibarat dua sisi mata uang. Pertama Sisi Positif dan Kedua Sisi Negati. Bejubel informasi dari media berita yang tersaji, seharusnya mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun sebaliknya perlu diwaspadai informasi “Bad News” hingga berita hoax malah menjadi langkah pasti dalam membodohi anak bangsa.

Suksesnya Pelaksanaan Seminar “Forum Demokrasi: Dampak Big News dan Good News terhadap pembaca”, yang diadakan oleh FA-BEM, Detik Indonesia, MDI Group, DIN, Detik TV di UPNORMAL Raden Saleh pada hari Selasa 20 Desember 2022, sebagai bentuk kepedulian terhadap mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sehingga diharapkan pembaca mampu memilah dan memilih serta memfilter diantara pilihan; berita Big News (Berita besar/boombastis) Good News (Berita Baik) Versus Bad News (Berita Buruk) dan Hoax (Berita Bohong).

Dan lebih kerennya lagi, Dalam Seminar Forum Demokrasi tersebut tampak hadir tokoh publik, Ibu Prof. Hj. Sylviana Murni S.H., M.Si (Anggota DPD RI 2019-2024) yang memberi materi dalam seminar ini, juga pemateri seminar lain yang hadir ada Ibu Wa Ode Nurhayati (Anggota DPR RI 2009-2014), Bang Peri Farouk (Pemerhati Media dan Dialectica), Bang Andy Soebjakto (Tokoh Pergerakan Indonesia) dan pemateri dari FA-BEM Bang Andir Firliansyah. Suksesi acara seminar juga tidak terlepas dari peran Moderator Mba Syarifa Pia Djiwa dengan Host Mba Andi Eka masing masing dari Detik Indonesia, yang membuat Audiens makin semangat.



Diantara peserta seminar juga turut hadir Ibu Hj. Wati Imhar Ketua Emak Aspirasi, Dua Aktivis senior Bang Jali dan Bang Edi serta Sayyidi De. Mahe Sikumbang (Balon DPD RI).


Ibu Hj. Wati Imhar menyatakan “Acaranya bagus dalam mengedukasi pembaca agar tidak mengkonsumsi berita berita tidak baik (Bad News)nbahkan tidak benar (Hoax)”. Beliau melanjutkan “Media bertanggung jawab besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Dampak buruk “mengkonsumsi” berita tidak baik (bad news) hingga berita bohong (hoax) memberi efek ilusi bagi pembaca. Efek ilusi kebenaran pertama kali diperkenalkan lewat penelitian yang dilakukan oleh Lynn Hasher, David Goldstein dan Thomas Toppino pada tahun 1977. Mereka menyimpulkan bahwa “Fenomena timbulnya kecenderungan untuk mempercayai informasi yang salah sebagai suatu kebenaran, setelah adanya proses repetisi atau pengulangan”.

Itulah mengapa Ketua Emak-Emak Aspirasi, Ibu Hj. Wati Imhar mengatakan bahwa pentingnya peran media yang bertanggung jawab dalam menyajikan Good News (berita baik) dan Big News (Berita Besar) yang tentu punya kelengkapan fakta, data yang benar. Sehingga pembaca tidak mengalami efek ilusi yang sangat buruk dalam membodohi pembaca (tentunya rakyat kita, Bangsa Indonesia).

Akhirnya ucapakan Terimakasih dan selamat Pada Pemateri serta penyelenggara yang masih peduli pada anak bangsa (pembaca). Kegiatan seperti inilah yang seharusnya dilaksanakan secara berlanjut ditengah gempuran informasi.

Oleh : Sayyidi De Mahe Sikumbang
(Bakal Calon DPD RI Dapil Jakarta)

Pendidikan Fundamental Yang Benar atau Yang Baik?

Pendidikan Fundamental Yang Benar atau Yang Baik?


oleh : Dedy Mahe (Dep. Pendidikan Luar Sekolah, MW. KAHMI Jawa Barat)
Jum’at 18 Februari 2022.

Sidang pembaca yang di rahmati oleh Alloh, sebelum lanjutkan, terlebih dahulu, Anda bisa saksikan video di bawah berikut ini.

Apakah Anda telaj menonton video tersebut? Ibu adalah guru yang buruk bagi anak nya, bukan karena jahat, namun karena terlalu sayang dan terlalu baik.

Orang Tua yang Baik, ketika anaknya sakit dan obatnya adalah pil yang Pahit, dan anaknya tidak mau minum obat karena pahit. si Orang Tua baik akan mengatakan, “Pahit ya sayang? ya udah g’ usah diminum obat nya”. Akhirnya si Anak Meninggal.
,
Contoh Orang tua yang benar, ketika anaknya sakit dan obatnya adalah pil yang Pahit, dan anaknya tidak mau minum obat karena pahit. si Orang Tua baik akan mengatakan, “Kamu minum obatnya atau Mama hukum”. Akhirnya terpaksa si Anak minum obat dan anaknya sehat kembali.
Sayang ibu dan ayah itu sepanjang hayat
,
Namun Pendidikan Fundamental atau pendidikan dasar pertama yang didapat seorang anak manusia adalah di keluarga nya. Sebagai pendidik atau guru pertama anak, Orang tua harus bisa profesional dengan “Tega” mendidik hal baik dengan cara yang benar pada anak. Reward (hadiah) and Punishment (hukuman) adalah alat yang haruslah ditegakkan.
,
Pada akhirnya, Pendidikan adalah sesuatu yang baik bagi perkembangan manusia, namun Pendidikan Fundamental yang didapatkan seseorang bermula dari rumah tangganya atau keluarga nya haruslah dilakukan dengan cara benar.

RE-ORIENTASI OUTPUT PENDIDIKAN

RE-ORIENTASI OUTPUT PENDIDIKAN
By : Dedy Mahe.

1. Pendahuluan
Setelah Saya memandu Suatu Forum kecil (Pesertanya hanya 180 Orang saja) yang bahasan topiknya adalah “Taktik Men-Design Drama”. Dihadapan forum diskusi, Saya menemukan kelemahan peserta adalah kelemahan Kemampuan Imajinasi, Kelemahan Daya Fikir Kreatif.

,
Akhirnya saya berkontemplasi dan tulisan ini merupakan hasil kontemplasi tersebut. Apakah ada yang salah dengan pendidikan kita hari ini? Mengapa Pendidikan negara kita stagnan yang banyak menghasilkan sarjana pengangguran, atau lulusan Diploma/SMA/SMK menghasilkan buruh pekerja?
,
Jika pembaca tidak senang dengan tulisan saya ini, saya tantang Anda untuk “membalas” mengkritik saya melalui tulisan juga.
,
Tulisan berikut ini bisa juga dianggap suatu rangkaian kata-kata, yang penulis susun sedemikian rupa, untuk mereka Insan-Cita yang menuju ke-Paripurnaan. Bila Anda siap di Buai Kata-Kata, maka silahkan diteruskan membaca. Bila tidak siap di buai kata-kata, karena malas membaca seperti para kelompok pelajar dungu yang malas membaca, maka STOP!!! Gitu Aja Kok Repot hihihi…

Lanjutkan membaca “RE-ORIENTASI OUTPUT PENDIDIKAN”

MIRACLE: KNPI BUKITTINGGI BUKA PUASA BERSAMA 40 ORANG ANAK YATIM

MIRACLE: KNPI BUKITTINGGI BUKA PUASA BERSAMA 40 ORANG ANAK YATIM

SUBHANAALLOH, WALHAMDULILLAH

Tepat dihari Jum’at 16 Juni 2017, DPD KNPI Bukittinggi mengadakan suatu acara penuh harap untuk berusaha meraih Rahmat dan Ridho dari Alloh S.W.T. Insha Alloh. Acara yang diadakan di Jum’at barokah yakni BUKA BERSAMA 40 ORANG ANAK YATIM.

Adapun Dalil yang menjadi pertimbangan yaitu:

  1. Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.
  2. “Barang siapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni.” (H.R. Tirmidzi).
  3. Rasulullah Saw. bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran, di hari kiamat Allah Swt. tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim, dan bersikap ramah kepadanya, serta bertutur kata yang manis. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan memaklumi kelemahannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diberikan Allah kepadanya.” (H.R. Thabrani).

Lanjutkan membaca “MIRACLE: KNPI BUKITTINGGI BUKA PUASA BERSAMA 40 ORANG ANAK YATIM”

RELEVANSI; MANAGEMENT SKILL, VALUE dan HIMMAH

Oleh: Dedy Mahe

Tulisan singkat kali ini dipersiapkan sbg bahan diskusi suatu forum pelatihan kepemimpinan. Topik tulisan kali ini terkait dengan MANAGEMENT dan bagaimana peran Nilai (Value) dan Himmah agar Management memiliki daya tekan (daya juang) yang tinggi. Semoga bermanfaat, terutama bagi penulis sendiri sebagai pengingat agar penulis dapat intropeksi dan mengembangkan diri. Dan tentu tulisan ini terdapat kesalahan disana-sini. 🙂

Silahkan dibaca dan selamat beraktivitas 🙂
Alangkah baiknya bila tulisan ini dimulai dengan membaca suatu hadist qudsi “Sesungguhnya Aku tidak memandang pada ucapan orang yang bijaksana, tetapi Aku hanya memandang pada “Himmah-nya”.Lanjutkan membaca “RELEVANSI; MANAGEMENT SKILL, VALUE dan HIMMAH”

AUDACES FORTUNA IUVAT; STRATEGI “LOLOS DARI LOBANG JARUM”

Oleh : Dedy Mahe
Audaces Fortuna Iuvat ( Nasib baik menolong mereka yang berani) ~ Peribahasa Latin.
We all know the story of the someone who loves the gift box more than the gift (Ellen).
,
Sidang Pembaca yang di Rahmati Alloh, lambak lampih sbg kalimat pembuka yang perlu disampaikan pada awal tulisan ini yaitu:
Eventhough, this written based on true story, but it is a rasionalism one. Wish, all reader feel greatful and inspire when finished to read this written.
(Meskipun tulisan ini berasal dari kisah nyata, tetapi tulisan ini merupakan sesuatu yang rasional. Berharap, seluruh pembaca merasa senang dan menginspirasi setelah selesai membaca tulisan ini). InshaAlloh.
1. Terima Kasih Atas Kepercayaan
Dari lubuk hati yang paling dalam, sebagai bentuk ucapan terima kasih. Saya buatkan tulisan (baca postingan) yang berjudul ” AUDACES FORTUNA IUVAT; STRATEGI “LOLOS DARI LOBANG JARUM” ini. Sebagai bentuk presentasi ungkapan terimakasih kepada saudara Dian Oktaviansyah (Ketua Panitia) dan kawan-kawan HMJ EI yang mempercayakan saya “memandu” dalam acara Latihan Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Islam (EI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Tentu saat mempublishnya, akan berpotensi mengurangi nilai amal-ibadah yang saya telah berikan (sudahlah nilainya tidak seberapa, berkurang pula he..he..). Namun semoga bisa membuka potensi lain menambah nilai amal-ibadah sehingga kita berlomba-lomba dlm kegiatan positif.
2. KESEMPATAN LANGKA
Saya sadar penuh, bahwa tawaran menjadi pemateri tentulah suatu kesempatan langka yang patut disyukuri dan diseriusi untuk diterima. Mengapa “diseriusi”? Selain menjadi memikul amanah, Hal ini juga menjadi kesempatan untuk:
a. Bisa memproses diri, sehingga terus mau belajar, membaca dan praktek.
b. Bisa menjadi “corong” untuk mentransformasikan nilai-nilai ideologis diranah entrepreneurship.
c. Bisa berbicara sekaligus saling berbagi dgn para insan akademis atau didepan intelektual kampus.
3. KENAPA SAYA?
Jangankan pembaca, sayapun bertanya dalam hati, kenapa saya juga menjadi salah satu pemberi materi? Apalagi jika dilihat dengan latar-belakang pendidikan formal saya yaitu pendidikan Bahasa Inggris, menjadi pemateri kewirausahaan pada jurusan Ekonomi Islam tentu ada ungkapan yang buat saya tersenyum yaitu “Bak Mengajarkan polisi berbaris dan Bak mengajari tentara menembak” hehe..
Muncullah asumsi saya:
a. Suatu hal yang baru dan beda bila pembicara dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Baru dan beda dari segi mempersepsikan kewirausahaan.
Mungkin pakai Prinsip ” Seorang nabi tidak didengar dikampung halamannya sendiri”. Hehe..
Atau
b. Ada pengalaman-pengalaman berwirausaha yang saya baru “seiprit” dimiliki, yang mesti dibagi-bagi.
Atau
c. Ada nilai-nilai dasar yang saya ketahui dan bisa ditransformasikan kepada peserta pelatihan kewirausahaan.
4. FLOATING FRAMING
Terlepas dari asumsi-asumsi yg mungkin saja terbentuk. Floating Framing ini telah terjadi. Yang dimaksud dgn floating framing? Istilah ini berasal dari pengetahuan yg mungkin ada pada diri peserta, namun masih nge-float (mengambang) maka perlu upaya reframing (pembingkaian kembali).

5. ELABORATISASI MATERI
Materi yang saya “pikul” untuk dielaborasikan yaitu “Karakter Pengusaha Islam & Motivation Entreperenuship”. Sehingga formulasi target materi ini peserta pelatihan kewirausahaan ini mampu tahu, paham dan bisa dipraktekkan dalam kegiatan berwirausaha dgn nilai-nilai pengusaha Islam;
– Jujur & Adil
– Bersyukur & Ikhlas
– Qona’ah
– Rajin, Tekun & Ulet
– Berkah dan di Rahmati Alloh
– Karakter Pengusaha sprti yang dicontohkan Nabi Muhammad S.A.W
,
Namun dalam penyampaian materi yg saya “pikul”, saya mempergunakan;
A. Pendekatan : Semi-Audiens Centre
B. Strategi : Edifikasi / Lolos Dari Lobang Jarum
C. Metode
– Two way communication
– Brain storming
– Game
– Cerita, dsb

6. MENGOLAH KATA
Mungkin kira-kira butuh waktu 15 menit untuk sekedar menyampaikan nilai-nilai/karakater entrepreneur Islam yaitu:
– Jujur & Adil
– Bersyukur & Ikhlas
– Qona’ah
– Rajin, Tekun & Ulet
– Berkah dan di Rahmati Alloh
– Karakter Pengusaha sprti yang dicontohkan Nabi.
,
Akan tetapi tentu tidak terelaborasi & tertransformasi dgn sempurna nilai-nilai tersebut. Sedangkan “jatah” waktu yang disediakan saat itu sekitar 1,5 jam.
,
Dgn waktu 1,5 jam tersebut mungkin bisa dioptimalkan Mix and Match (Aduk & Pemasangan) antara nilai-nilai yg lama dgn nilai-nilai dasar Perjuangan (usaha).
,
Oleh karena itu, agar ” tanpa berasa” perlu kiranya strategi penyampaian “lolos dari lobang jarum” ini diterapkan.
,
Seperti kita ketahui, jarum itu benda kecil dan halus, maka butuh sesuatu hal yang lebih kecil lagi agar lolos dari lobang jarum.
,
Kiranya strategi penyampaian (transformasi nilai) “lolos dari lobang jarum” memiliki kelebihan dan kekurangan serta juga dampak konsekuensi.
,
Sedangkan metode; two-way communication, brain storming, game, cerita dsb, tentu bisa membantu strategi penyampaian ” lolos dari lobang jarum”.
,
Ambil contoh; pada slide awal materi saya mengajak peserta untuk bermain. Dgn instruksi sebagai berikut:
1. Tarik Nafas melalui hidung sebelah kanan, sambil membaca bismillahirrohmanirrohim.
2. Penuhi udara dibagian perut dan dada, tahan selama 3 kali bacaan “la illaha illalloh”
3. Hembuskan udara melalui mulut sembari mengucapkan “alhamdulillah”.
4. Ulangi dalam 5 kali.
Di slide awal tersebut tentu ada nilai-nilai yg sudah terinternalisasikan seperti, mengawali segala sesuatu dgn basmallah dan diakhiri hamdallah. Walaupun itu hanya kegiatan sederhana yakni bernafas, apalagi buka usaha.
,
Tentu pengusaha muslim berbeda jauh dgn pengusaha non muslim. Pengusaha muslim mengawali membuka usaha dgn mengucapkan basmallah dan diakhiri dgn mengucapkan hamdallah.
,
Pengusaha muslim tentu juga akan bersikap qona’ah dan optimis karena bertawakal kepada Alloh semata.
,
Usaha dgn keyakinan penuh (hundred percent) dgn diiringi kalimat “la illaha illalloh”. Maka niat akan sampai. Itulah yakin usaha sampai (yakusa).
,
Sikap yakin kemudian berusaha tentu akan sampai pada yg diniatkan. Sementara sikap yakin dgn berusaha ditambah rasa bersyukur dan ikhlas juga akan sampai pada yang diniatkan plus bahagia.
,
=_=_=
7. Hal yg tidak saya lakukan saat mengisi materi
Hal ini perlu saya sampaikan, supaya tahu apa yang saya sampaikan. Jangan seperti petugas C.A.I (Ciraos Agency Investigation) pada sinetron Dunia Terbalik yg selalu su’udzon dan hidup dalam kehidupan was-was dgn memaksakan kecurigaan dgn hipotesa-hipotesa konyol yg premature.
,
Ada beberapa hal yg tidak saya lakukan selama mengisi materi. Diantaranya:
– tidak mengikat komitmen peserta.
– tidak menyalahi aturan hukum.
– tidak memprovokasi dsb.
,
=_=_=
8. PENUTUP
Sbg penutup, kembali saya ucapkan terima kasih kepada ketua panitia pelatihan kewirausahaan atas kesempatan yg diberikan. Semoga sama-sama menjadi amal-ibadah yg diridho-I Alloh. Pesan terakhir pada tulisan ini berasal dari apa yang disampaikan guru bisnis saya.
,
=_=_=
Setiap pilihan tentunya memiliki konsekuensi.
Salah seorang Guru bisnis Saya, Koko Damai menyampaikan seperti ini:
“Pengusaha itu penghasilanya tidak Pasti namun memikiki potensi penghasilan tidak terbatas.
Sebaliknya, Karyawan itu penghasilannya Pasti, ya pasti penghasilannya terbatas.
,
Pengusaha itu harus siap tidak menerima gaji.
Karyawan itu harus siap tidak naik gaji.”
,
Kata orang bijak, Sukses itu tidak selamanya indah dan sebaliknya kegagalan itu tidak selamanya buruk.
,
Manusia bisa saja diuji dengan kegagalan, namun bisa juga diuji dengan kesuksesan.
Terkadang justru banyak manusia yang berhasil melewati cobaan kesulitan namun gagal menghadapi cobaan berupa kelimpahan harta.
,
Namun sebenarnya, dan yang paling benar, semua atas izin Alloh S.W.T.
,
Menjadi pengusaha itu bicara tentang mental.
,
Bila pakai Analisis SWOT, O itu berarti Opportunity (Peluang/Kesempatan). Maka menjadi pengusaha, adalah kesiapan mental utk berusaha memperoleh “O” tersebut. “O” opportunity (kesempatan/peluang) seorang pengusaha bukannya lebih banyak dibanding yg lain, hanya tentang mental berani “bertarung” merebut dan mempertahankan peluang tersebut.
,
Selamat menjadi Pengusaha Islam.

PERAN STRATEGIS ORGANISASI INTERNAL KAMPUS MEMPERSIAPKAN KEPEMIMPINAN

PERAN STRATEGIS ORGANISASI INTERNAL KAMPUS MEMPERSIAPKAN KEPEMIMPINAN

Oleh : Dedy Mahe

mahasiswa

  1. PENDAHULUAN

Setiap manusia memiliki tujuan personal. Ada sebagian besar orang yang satu sama lainnya memiliki kesamaan tujuan personal. Sementara ada beberapa gelintir orang saja yang memiliki tujuan personal yang benar-benar berbeda dengan tujuan orang lain. Mungkin ada diantara pembaca mungkin bertanya, Loh kok bisa ada orang yang tujuan personalnya beda sendiri? Menurut saya, orang yang memiliki tujuan personal berbeda sendiri dengan orang lain tak lain tak bukan itulah mereka orang gila. He..he.. tentu saja hanya orang gila sajalah yang memiliki tujuan berbeda dengan orang lain disekitarnya. Kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan mau bekerjasama menggapai tujuan tersebut merupakan embrio organisasi.

Physically, seseorang memiliki batasan yang sangat jelas terlihat. Seorang yang normal terbatas dengan hanya memiliki satu kepala, dua tangan, dua kaki yang tersusun dalam satu tubuh. Sehingga usahlah mencapai tujuan pribadi, dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja haruslah mendapat bantuan orang lain dan pertolongan Tuhan. Saat seseorang butuh bantuan orang lain, Menurut Plato Manusia disebut zoon-politicon.

Keterbatasan, kelemahan dan kekurangan seseorang itulah penyebab butuh bantuan keluarga, rekan, teman, mitra dan orang lain serta pertolongan Yang Maha Kuasa. Sedangkan tujuan personal yang ingin diraih dan masih berupa gagasan (baca: di dunia Ide) butuh proses mencapainya. Kumpulan gagasan (masih di dunia ide) yang sama dari sekelompok orang, kemudian mereka bersama-sama mewujudkannya. Gagasan yang sama dari beberapa orang tersebut terakumulasi dan membentuk tujuan organisasi yang lebih kompleks. Inilah “embrio” lahirnya suatu organisasi.

Dalam rangka mewujudkan tujuan inilah, manusia butuh informasi, pengetahuan, ilmu serta iman yang teguh. Seseorang mendapatkan itu semua berasal dari pendidikan. Baik pendidikan formal seperti sekolah, kampus, pendidikan non-formal seperti lembaga pelatihan-kursus, maupun pendidikan informal seperti keluarga dan lingkungan masyarakat. Idealnya, semakin tinggi ilmu-pengetahuan seseorang seharusnya semakin berkualitas jualah keimanan seseorang.

Bersyukur bagi seseorang yang dapat mengenyam bangku pendidikan di perguruan tinggi. Kuliah kembali menjadi suatu usaha menggapai cita-cita personal tersebut di atas. Mahasiswa yang beruntung merupakan mahasiswa yang tidak hanya belajar di ruangan kelas saja, namun mereka yang mau “belajar” ber-organisasi. Mereka inilah yang “menempa” diri dalam organisasi sehingga memiliki jiwa kepemimpinan yang dapat memimpin suatu organisasi dalam pencapain tujuan tersebut diluar kampus pasca berkuliah.

Tulisan ini dibuat melalui hasil diskusi dengan banyak pelaku organisasi. Diantaranya Bung Rio Andika yang merupakan Ketua (pimpinan) KNPI Bukittinggi, Joni Saputra, Ketum HmI Cabang Bukittinggi, Almukarrom Kakanda Dr. Aidil Alfin yang sekarang menjadi Ketua (pimpinan) MUI Kota Bukittinggi, Senior-senior di HMI serta KAHMI, maupun dengan tokoh-tokoh pemimpin lainnya. Serta beberapa referensi terkait tentang organisasi dan kepemimpinan.

Makalah ini disusun secara sadar oleh penulis, atas permintaan pengurus HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) PBI (Pendidikan Bahasa Inggris) periode 2016-2017 yakni Ketum Abdul Ghani via saudari Ikhlimah dan saudari Mellysia. Makalah ini dimaksudkan sebagai bahan materi diskusi Latihan Kepemimpinan Dasar (LDK) pada Sabtu tanggal 22 April 2017. Dengan ketua panitia acara Edo Pratama, sekretaris Sisri Rahmayani.

Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna dan bagus, penulis tentu mohon kritikan yang konstruktif dari sidang pembaca sekalian. Makalah ini membahas topik “Peran Strategis Organisasi Internal Kampus dalam Menyiapkan Kepemimpinan”. Penulis membagi makalah ini menjadi tiga yaitu Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup. Bagian pembahasan berisi tentang; Defenisi-Definisi, Bentuk-Bentuk Organisasi Internal Kampus, Manfaat Berorganisasi, Politik Kampus dan Peran Strategis Mahasiswa Transformasi Nilai dalam Lokomotif Perubahan.

Lanjutkan membaca “PERAN STRATEGIS ORGANISASI INTERNAL KAMPUS MEMPERSIAPKAN KEPEMIMPINAN”

ADA RAHASIA di TEMPAT TIDUR ANDA

ALASAN PALING MUJARAB UNTUK (SELALU) MERAPIKAN DAN MEMBERSIHKAN BAGIAN KOLONG TEMPAT TIDUR ANDA

hal ditemukan-dibawah-tempat-tidur

 

Terkadang, hal-hal yang bernilai ditemukan ditempat-tempat yang tidak terduga atau dari orang yang tidak disangka-sangka.

 

Pada tahun 2008 tepatnya bulan Mei, kisah nyata seorang pria bernama John Webber mendapati bahwa ternyata ia memiliki sesuatu yang berharga ada tersembunyi di bawah tempat tidurnya. Ketika masih kecil, John Weber (70) diberi sebuah cawan kuning keemasan oleh kakeknya. Mengira itu hanya cawan mainan terbuat dari kuningan.

 

Dahulu, kakek John Webber adalah “Rag-and-bone man” yang artinya seseorang yang mencari uang dengan cara mengendarai kereta kuda untuk berkeliling kota mengambil barang-barang milik orang lain yang sudah tidak terpakai atau tidak diinginkan. Sepengetahuan saya, di Indonesia biasa disebut “tukang botot”. Suatu hari kakeknya diberi mangkuk. Sang kakek beranggapan bahwa mangkuk tersebut memang menarik, tetapi karena tidak ada gunanya, maka barang tersebut diberikannya kepada Webber kecil sang cucu yang mungkin bisa dipakainya untuk latihan sebagai target lemparan. Benda yang dianggap John Webber merupakan wadah usang diletakkan di dalam kotak sepatu dan disorongkan begitu saja ke tempat tidurnya kurang lebih 60 tahun yang lalu, bahkan diapun sudah melupakannya.

 

Suatu waktu, Weber menemukan wadah usang tersebut di bawah tempat tidurnya, dan ia pun memakainya sebagai target dalam latihan menembak. Ia punya sepucuk senapan dan sangat hobi menembak. Karena penasaran melihat kilauan keemasan dari wadah usang tersebut, Weber membawanya ke seorang ahli untuk mencari tahu benda apa sebenarnya cawan tersebut. Setelah diperiksa secara seksama, sang ahli mengatakan bahwa cawan tersebut adalah perkakas berusia 2.300 tahun asal Persia. Sebuah cawan terbuat dari emas murni. Weber lantas melelang benda tersebut pada tahun 2008, dan laku 99.000 pound atau saat ini setara 1,2 milyar rupiah!

discovered-art_4-cup.jpg

Cangkir itu hanya setinggi 14 sentimeter dengan ornamen ukiran dua wajah. Para pakar arkeplog memperkirakan bahwa benda purbakala tersebut kemungkinan berasal dari kerajaan Achaemenid- yang cakupan wilayahkannya saat ini Iran dan Libya- di abad ketiga atau keempat sebelum Masehi.

 

Sumber : Buku Terbaik di Dunia, 2010, Jan Payne Penerjemah Witta Nandyaningrum, Ciputat : Karisma Publishing Group